Zatbesi adalah sebuah komponen penting dari sel darah merah, yang berarti dapat meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenasi sistem organ tubuh dan ekstremitas. Nah itulah beberapa manfaat dari susu unta yang dinilai lebih baik dibandingkan dengan susu sapi ataupun susu kambing. Bagaimana sistem belajar di HSI ? "Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan hidayah 1 orang dengan sebab DIRIMU, itu lebih baik daripada UNTA MERAH" HR. Bukhari no. 2942 dan Muslim no. 2406, dari Sahl bin Sa'ad. Yuk simak video penjelasan ustadz berikut ini! Maksudnya "Demi Allah, apabila ada seorang sahaja yang mendapat petunjuk melalui dirimu, maka itu adalah lebih baik bagimu daripada unta merah (jenis unta yang paling baik)." Berkenaan petikan ayat tersebut "mengislamkan seorang Islam adalah lebih baik daripada mengislamkan sepuluh orang bukan Islam. Biladikatakan lebih baik dari unta-unta merah artinya lebih baik dari dunia dan seisinya. Hadits tersebut menunjukkan bahwa keutamaan mengajak manusia adalah lebih baik dari dunia dan segala isinya. Keenam, tidak diterangkan bentuk mengajak kepada hidayah tersebut, karena cara berdakwah beraneka ragam. Mengenaikeutamaan Witir, Imam Abu Dawud dalam kitabnya meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: "Sesungguhnya Allah telah menyediakan kepada kalian semua sebuah sholat, yang ia lebih baik bagi kalian dari pada unta merah, yaitu sholat Witir, dan menjadikannya berada di antara sholat Isya hingga terbitnya fajar (Shadiq)." Beliautidak pernah berusaha untuk mengecualikan atau mengusir siapa pun dari agama Islam, melainkan menyampaikan pesan yang mencakup seluruh umat manusia. Nabi Muhammad bersabda: "Demi Allah! Jika Dia dapat membimbing melalui Anda seorang pria lajang untuk Islam, itu akan lebih baik bagi Anda daripada unta merah." (Al-Bukhari) farratiq rated it it was amazing. Tajuk: Mencari Unta Merah Jepun. Penulis: Abdullah Bukhari Abdul Rahim al-Hafiz. Penerbit: JT Books PLT / Jejak Tarbiah. Tahun Terbit: 2020. Halaman: 375ms. Oleh: @farrahreads. Ini buku travelog. Cuma travelog ini berbeza daripada travelog lain yang pernah saya baca. DemiAllâh, bila Allâh memberi petunjuk kepada satu orang melalui tanganmu, itu lebih baik bagimu daripada engkau mempunyai unta merah. [HR. al-Bukhâri, no. 3009, dan Muslim, no. 2406 dari hadits Sahl bin Sa'ad as-Sâ'idi Radhiyallahu anhu] 7. SabdaRasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib: "Demi Allah, sesungguhnya Allah swt memberikan hidayah kepada seseorang dengan (da'wah)mu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah." (HR. Bukhari, Muslim & Ahmad). Di jaman Rasulullah SAW dalam sejarah agama Islam, unta merah merupakan kendaraan yang sangat mewah kala itu. Shalatyang Lebih Baik dari Unta Merah. Ada hadits menyebutkan bahwa keutamaan shalat witir adalah lebih baik dari unta merah. Hal ini berarti bahwa shalat witir yang dikerjakan bernilai lebih besar dari nilai seekor unta merah terutama bila dikerjakan sebelum waktu shalat subuh datang. t4rlWJK. LEBIH DARI SEKADAR UNTA MERAH⁣⁣Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- berkata kepada Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu anhu-, ⁣⁣فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ⁣⁣“Demi Allah, apabila Allah memberi petunjuk kepada satu orang saja melalui perantaraanmu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah yaitu unta yang paling bagus dan paling mahal -pen⁣”.⁣HR. Al-Bukhari No. 2942 dan Muslim No. 2406⁣_____⁣📱 Official Sosial Media Yayasan Cinta Sedekah⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣▪️ Layanan CS⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣▪️ renungan hidayah petunjuk mahal berharga motivasi taubat hijrah taqwa nasehat kebaikan berbuatbaik nasehatislam quotes quotesislami inspirasi dakwah islam cintasedekah Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu’anhu, suatu ketika dalam peperangan Khaibar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, aku akan memberikan bendera ini kepada seorang pria yang melalui kedua tangannya Allah akan memberikan kemenangan, dia mencintai Allah dan rasul-Nya, dan Allah dan rasul-Nya pun mencintainya.” Sahl berkata Maka di malam harinya orang-orang pun membicarakan siapakah kira-kira di antara mereka yang akan diberikan bendera itu. Sahl berkata Ketika pagi harinya, orang-orang hadir dalam majelis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Masing-masing dari mereka sangat mengharapkan untuk menjadi orang yang diberikan bendera itu. Kemudian, Nabi bersabda, “Dimanakah Ali bin Abi Thalib?”. Mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, dia sedang menderita sakit di kedua matanya.” Sahl berkata Mereka pun diperintahkan untuk menjemputnya. Kemudian, dia pun didatangkan lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meludahi kedua matanya dan mendoakan kesembuhan baginya maka sembuhlah ia. Sampai-sampai seolah-olah tidak menderita sakit sama sekali sebelumnya. Maka beliau pun memberikan bendera itu kepadanya. Ali berkata, “Wahai Rasulullah, apakah saya harus memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita?”. Beliau menjawab, “Berjalanlah dengan tenang, sampai kamu tiba di sekitar wilayah mereka. Lalu serulah mereka untuk masuk Islam dan kabarkan kepada mereka hak Allah yang wajib mereka tunaikan. Demi Allah, apabila Allah menunjuki seorang saja melalui dakwahmu itu lebih baik bagimu daripada kamu memiliki onta-onta merah.” HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [8/31]Hadits yang agung ini mengandung pelajaran, antara lainKewajiban untuk berdakwah mengajak musuh orang kafir untuk masuk Islam sebelum dikobarkannya peperangan. Namun, apabila musuh tersebut sudah pernah didakwahi -tetapi menolak- maka hal itu tidak lagi wajib, namun dianjurkan lihat Syarh Muslim [8/30], al-Jadid fi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 69Keislaman seseorang -orang kafir yang bersyahadat- tetap diterima meskipun dalam keadaan sedang terjadi peperangan lihat Syarh Muslim[8/31]Hukum di dunia dibangun di atas apa yang tampak secara lahir. Adapun hukum batinnya diserahkan kepada Allah lihat Syarh Muslim [8/31]Syarat sah keislaman adalah harus mengucapkan dua kalimat syahadat. Apabila dia bisu atau mengalami hambatan lain yang serupa maka cukup baginya mengisyaratkan terhadap syahadat itu lihat Syarh Muslim [8/31]Hadits ini menunjukkan betapa besar keutamaan ilmu dan mendakwahkan petunjuk serta tuntunan-tuntunan yang baik lihat Syarh Muslim[8/30]Nabi shallallahu alaihi wa sallam berdakwah mengajak manusia untuk memeluk agama Islam lihat Shahih Bukhari, Kitab al-Jihad wa as-Siyar, hal. 617. Ini merupakan bantahan yang sangat jelas bagi kaum Liberal dan Pluralis yang menganggap bahwa Islam yang diserukan kepada manusia adalah Islam dengan pengertian kepasrahan kepada Tuhan semata’ tanpa ada kewajiban untuk masuk ke dalam agama yang disebut ini menunjukkan betapa besar keutamaan orang yang bisa mengajak kepada Islam kepada orang lain kemudian orang yang didakwahi tersebut menerimanya masuk Islam, meskipun jumlahnya hanya satu orang lihat Shahih Bukhari, Kitab al-Jihad wa as-Siyar, hal. 630Hadits ini menunjukkan keutamaan yang sangat jelas pada diri Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallammemujinya dengan kata-kata, “Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan rasul-Nya pun mencintainya.” lihat Shahih Bukhari, Kitab Fadha’il As-habin Nabi shallallahu alaihi wa sallam, hal. 775Wajibnya mencintai Ali bin Abi Thalib. Karena konsekuensi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kita juga harus mencintai apa yang dicintai oleh Allah dan Rasul-NyaAllah memiliki sifat mencintai lihat al-Jadid, hal. 69Mukjizat Nabi shallallahu alaihi wa sallam lihat al-Jadid, hal. 69Hadits ini menunjukkan betapa besar semangat para sahabat untuk memperoleh kebaikan agama mereka lihat al-Jadid, hal. 69. Karena mereka sangat ingin menjadi orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Oleh sebab itu mereka berharap untuk diberi bendera tersebut, bukan karena mereka menyimpan ambisi kekuasaan sebagaimana yang dituduhkan oleh kaum Syi’ah!Semestinya seorang pemimpin memeriksa keadaan rakyat atau orang yang dipimpinnya lihat al-Jadid, hal. 69Wajibnya beriman kepada takdir, tatkala bendera itu ternyata diberikan bukan kepada orang yang berusaha untuk bisa mendapatkannya lihatal-Jadid, hal. 69Seorang panglima perang hendaknya senantiasa bertindak dengan tenang, namun bukan berarti bersikap lemah dan tidak menunjukkan wibawa lihat al-Jadid, hal. 69Dua kalimat syahadat yang diucapkan dengan lisan tidak cukup jika tidak diiringi dengan amalam yang membuktikannya lihat al-Jadid, hal. 69Bolehnya bersumpah ketika menyampaikan suatu perkara untuk lebih menekankan atau ada kemaslahatan lainnya, meskipun ia tidak diminta bersumpah lihat al-Jadid, hal. 69Hendaknya seorang da’i dalam mengajak kepada objek dakwahnya, yang pertama kali diserukannya adalah agar mereka memahami dua kalimat syahadat lihat al-Jadid, hal. 70Diperlukannya bendera dalam peperanganSeorang pemimpin atau pun pemerintah hendaknya mengirim utusan orang-orang yang berdakwah kepada agama Allah -yaitu mendakwahkan tauhid dan Sunnah- sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para khulafa’ ar-rasyidin lihat Fath al-Majid, hal. 90Hadits ini menunjukkan pentingnya pendidikan bagi da’iHidayah taufik hanya di tangan AllahSeorang da’i tidak perlu merasa sempit dan sedih semata-mata karena pengikutnya sedikit. Namun, semestinya dia bersedih karena manusia tidak mau menerima kebenaran, bukan karena jumlah pengikutnya sedikitUntuk berperang itu memerlukan strategi dan kehati-hatianJihad dengan ilmu dakwah itu didahulukan daripada jihad dengan persenjataan perangKemenangan berasal dari Allah, bukan semata-mata hasil perjuangan pasukan ataupun kelihaian panglimanyaAjaran Islam adalah ajaran yang penuh dengan kasih sayang kepada manusia. Islam tidak mengenal aksi pembunuhan membabi buta sebagaimana yang dilakukan oleh para teroris atau pelaku bom bunuh diri yang mengklaim tindakkannya sebagai jihadDakwah itu harus dilakukan dengan mengikuti skala prioritas, mendahulukan perkara-perkara yang terpenting sebelum perkara penting lainnyaPeperangan bukanlah tujuan dalam Islam, namun perang adalah cara terakhir yang memang harus ditempuh untuk menegakkan kebenaran di atas muka bumi iniIslam sangat menghargai nyawa manusia, meskipun itu adalah nyawa orang-orang kafir. Bahkan, orang kafir yang tinggal di negeri Islam dan dilindungi oleh pemerintah ataupun orang kafir yang tinggal di sebuah negara yang terikat perjanjian damai dengan kaum muslimin adalah haram untuk ditumpahkan darahnyaHadits ini menunjukkan bahwa orang yang mulia adalah orang yang dicintai Allah. Sementara orang yang dicintai Allah adalah orang yang taat kepada Allah dan Rasul-NyaHadits ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa para sahabat yang lain selain Ali tidak dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, bahkan mereka adalah umat terbaik di atas muka bumi iniHadits ini menunjukkan semestinya seorang da’i bertanya/berkonsultasi kepada da’i lain yang lebih senior, terlebih lagi dalam urusan umat yang memiliki pengaruh luasPenulis Abu Mushlih Ari WahyudiArtikel SAHABAT Chanelmuslim, tahukah kamu ada amalan yang nilai ibadahnya lebih baik dari Unta Merah? Dan apa yang dimaksud dengan unta merah? Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan bahwa dalam beberapa hadis Rasulullah ﷺ sering menyebut nilai sebuah amal lebih baik atau lebih berharga dari “Unta Merah”. Apa maknanya dan kenapa mesti Unta Merah? Unta merah adalah kendaraan berupa unta terbaik, terbagus, tercepat, termahal, yang sangat diinginkan oleh orang Arab pada masa itu. Sebagai simbol kemewahan dan kedudukan sosial bagi yang memilikinya. Imam Ibnul Atsir berkata Humrun Na’am Unta Merah adalah akhyaruha unta terbaik Wa ajyaduha unta terbagus. Imam Ibnul Atsir, Jami’ Al Ushul, jilid. 5, hlm 492 Baca Juga Safinah, Sahabat Rasulullah yang Mampu Menggendong 6 Unta Syaikh Abdurrahman Al Aql مرغوبة عند العرب وهي أحسن وأنفس ما يكون من الإبل عندهم. Unta merah adalah hal yang sangat diobsesikan oleh orang Arab, dia adalah unta terbagus dan tercepat yang ada pada mereka. Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz Al Aql, Ghayatul Murid, hlm. 88 Dijadikan “Unta Merah” Sebagai perumpamaan dalam nilai kebaikan amal akhirat adalah untuk memudahkan atau mendekatkan pemahaman manusia terhadap nilai amal tersebut. Imam An Nawawi berkata تشبيه أمور الآخرة بأعراض الدنيا إنما هو للتقريب من الأفهام، وإلا فذرة من الآخرة الباقية، خير من الأرض بأسرها وأمثالها معها Diserupakannya urusan akhirat dengan kekayaan dunia hanyalah untuk mendekatkan manusia pada pemahaman, dan sebaliknya satu atom akhirat lebih baik dari seluruh bumi dan seisinya. Syarh Shahih Muslim, jilid. 15, hlm. 178 Jika mau dikonversi ke zaman sekarang, apakah kendaraan yg paling diinginkan oleh manusia zaman ini karena kemewahannya, keindahan, dan kecanggihannya? Jet pribadi? Ferari? Dst. Ada beberapa amal yang nilainya lebih utama dari Unta Merah, di antaranya sebagai berikut. 1. Menjadi Sebab Hidayah Rasulullah ﷺ bersabda فَوَاللَّهِ لَأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ Demi Allah, jika Ada seorang mendapatkan hidayah karena dirimu, maka itu lebih baik bagimu dibanding Unta Merah. HR. Bukhari no. 3009, Muslim no. 2406 2. Shalat Witir Rasulullah ﷺ bersabda إِنَّ اللَّهَ أَمَدَّكُمْ بِصَلَاةٍ هِيَ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ الْوِتْرُ جَعَلَهُ اللَّهُ لَكُمْ فِيمَا بَيْنَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ “Sesungguhnya Allah telah memberikan anugerah kepada kalian berupa shalat yang mana lebih baik dari unta merah, yaitu shalat Witir, Allah telah jadikan waktunya bagi kalian antara shalat Isya sampai terbit fajar.” HR. At Tirmidzi no. 452. Hadis ini dinyatakan dhaif oleh Imam Bukhari dan lainnya. Lihat Takhrijul Ihya, hlm. 232. Ada pun Al Albani menyatakan shahih, tanpa kalimat “Unta Merah”. 3. Tidak banyak bergerak dalam shalat, kalau pun terpaksa cukup sekali saja Abu Dzar Radhiallahu Anhu berkata مَسْحُ الْحَصْبَاءِ مَسْحَةً وَاحِدَةً وَتَرْكُهَا خَيْرٌ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ “Mengusap kerikil saat shalat itu cukup sekali usapan. Sedangkan membiarkannya lebih baik daripada unta merah.” HR. Malik, Al Muwaththa’ no. 336. Ibnu Abdul Bar mengatakan hadits ini marfu’ shahih mahfuzh . Lihat At Tamhid, jilid. 15, hlm. 537 Dahulu Rasulullah ﷺ menasihati para sahabatnya yg saat itu lantai masjidnya adalah pasir atau tanah. Mereka sering meratakan atau mengusap tempat shalat/sujud agar sujudnya nyaman, dan itu mereka lakukan ketika shalat. Para Fuqaha mengatakan itu makruh, kecuali sekali usap saja. Demikian. Wallahu a’lam.[ind]